-->

Apa Yang Dimaksud Dengan Metode Ilmiah


Apa Yang Dimaksud Dengan Metode Ilmiah - Metode Ilmiah adalah suatu cara sistematis yang dipakai oleh para ilmuan buat memecahkan masalah yang dihadapi. Metode tersebut menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan juga terkontrol. Metode ilmiah adalah rangkaian struktur kerja yang tak bisa dipisahkan.

Metode Ilmiah merupakan cara untuk menunjukkan & memberikan bukti akan kebenaran dari suatu teori dan ataupun pernyataan terkait dengan apa yang akan di kemukakan. Suatu Penelitian Ilmiah akan tercapai dengan baik bila dilakukan dengan struktur metode ilmiah.

Misalnya : Perumusan masalah, Penarikan Hipotesis, Penyusunan Kerangka Berpikir / Dasar Teori, Analisis Data, Eksperimen / Percobaan, Penarikan Kesimpulan.

Memahami Yang Dimaksud Metode Ilmiah

Perkembangan pola pikir manusia di mulai dari zaman Babilonia (kurang lebih 650 Sebelum Masehi) dimana orang masih percaya pada mitos, ramalan nasib berdasarkan perbintangan. Terutama percaya dengan adanya banyak dewa. Pengetahuan tersebut mereka dapatkan dengan berbagai cara, diantaranya:

1.   Prasangaka
Yakni suatu anggapan benar padahal sebenarnya baru merupakan kemungkinan benar ataupun kadang-kadang malah tidak mungkin benar. Misal, di zaman Babilonia, orang mempercayai bahwa hujan bisa turun dari surge sampai ke bumi melalui jendela-jendela yang berada di langit. Dengan prasangka, manusia sering mengambil keputusan yang salah. Prasangka cuma berguna untuk mencari kemungkinan dari suatu kebenaran.

2.   Intuisi
Merupakan suatu pendapat seseorang yang di angkat dari perbendaharaan pengetahuannya terdahulu lewat suatu proses yang tak disadari. Jadi, seolah-olah begitu saja timbul pendapat itu tanpa di fikir. Pengetahuan yang di capai dengan cara seperti itu sulit dipercaya, ungkapan-ungkapan juga sering masuk akal tapi belum tentu cocok dengan kenyataannya. Misal, seorang astrolog di samping rumusannya sering memakai intuisinya di dalam memberikan ramalan nasib seseorang.

3.   Trial & error
Yaitu metode coba-coba ataupun untung-untungan. Cara ini bisa di ibaratkan seperti seekor kera yang berupaya meraih pisang di dalam sebuah kerangken dari percobaan Kohler, seorang psikolog Jerman. Kera tersebut dengan cara coba-coba akhirnya bisa juga meraih pisang dengan mempergunakan tongkat.

Banyak penemuan hasil 'trial & error' yang sangat berguna bagi manusia, misal, ditemukannya rendaman kulit kina buat penyembuhan malaria. Penemuan dengan cara coba-coba tersebut jelas tak efisien sebagai suatu cara untuk mendapatkan kebenaran.

Di zaman Yunani seseorang lebih condong untuk mengikuti ajaran berasal dari para ahli piker ataupun para penguasa. Tetapi, ajaran-ajaran tersebut ternyata banyak yang keliru lantaran ahli-ahli piker itu terlalu menyandarkan atas pemikiran atau akal sehat, serta kebenaran yang dianut itu merupakan yang masuk akalnya. Misalnya, setiap hari kita menemui matahari terbit dari timur kemudian terbenam dari barat. Maka masuk akal lah jika dikatakan bahwa matahari beredar melingkari bumi. Pengetahuan yang di dapat dengan cara itu termasuk ke dalam golongan pengetahuan yang tidak ilmiah.

Pengetahuan bisa dikatakan ilmiah apabila pengetahuan tersebut memenuhi 4 syarat yakni:

1. Objektif
Berarti pengetahuan tersebut sesuai objeknya, maksudnya ialah bahwa kesesuaian atau dibuktikan dengan hasil pengindraan. Misal, Galileo bisa dianggap tokoh perintis dari ilmu pengetahuan khususnya IPA karena dirinya berani menentang kepercayaan yang ada di masa itu yang berbeda dari hasil pengamatannya. Dia mengajarkan kepada murid-muridnya untuk tak begitu saja menerima ajaran Aristoteles dan hendaknya melakukan percobaan serta membuat kesimpulan atas obserfasinya tersebut. Singkatnya, Galileo menyukai kebenaran yang objektif atas dasar empiri.

2. Metodik
Berarti pengetahuan tersebut didapat dengan menggunakan cara-cara tertentu dan juga terkontrol.

3. Sitematik
Berarti pengetahuan ilmiah tersebut tersusun dalam suatu sistem, tak berdiri sendiri (satu dengan yang lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan jadi seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh).

4. Berlaku umum
Artinya pengetahuan tersebut tidak cuma berlaku atau bisa diamati oleh seseorang ataupun oleh beberapa orang saja, tapi semua orang dengan cara eksperiment yang sama akan mendapat hasil yang sama atau tetap. Contoh : melalui teropongnya Galileo melihat adanya gunung-gunung di bulan. Pengetahuan tersebut tidak cuma berlaku untuk Galileo tapi setiap orang apabila memakai teropong yang sama dengan cara yan sama bakal memperoleh pengetahuan yang sama, yakni bahwa dibulan ada gunung-gunung.

Kategori : Apa Yang Dimaksud Dengan Metode Ilmiah, Apa Yang Dimaksud Dengan Metode Ilmiah Jelaskan, Apakah Yang Dimaksud Dengan Metode Ilmiah Dalam Menemukan Ilmu Pengetahuan

Terimakasih sudah membaca Apa Yang Dimaksud Dengan Metode Ilmiah. Jangan lupa untuk berbagi...



Back To Top